RSS

Working Capital

02 Jul

Salah satu penilaian fundamental perusahaan adalah working capital. Working capital atau modal kerja perusahaan diperoleh dari current asset – current liabilities. Current asset (aset perusahaan yang bisa dikonversikan ke dalam bentuk cash dalam waktu 1 tahun atau kurang) bisa berupa kas dan setara kas, account receivable, inventory, short term investment, dan securitas *sumber investopedia.

Sementara current liabilities (hutang perusahaan yang jatuh tempo atau harus dibayar dalam waktu 1 tahun atau kurang). Yang termasuk dalam current liabilities adalah account payable, pinjaman dan bunga yang jatuh tempo dalam 1 tahun, accrued liabilities, dan hutang jangka pendek lain.

Working capital yang kecil mengindikasikan kekurangmampuan perusahaan membayar current liabilities, sementara working capital yang besar mengindikasikan perusahaan kurang efektif menggunakan asetnya atau memiliki inventory yang terlalu besar. Angka ratio working capital atau current ratio(current asset/current liabilities) yang dianggap sehat oleh investor, kreditor atau analis berkisar di 1.2 -2.0.

Beberapa analis kadang kala menggunakan quick ratio, dimana (current assets – inventory)/current liabilities, untuk penilaian fundamental perusahaan yang lebih dipercaya. Inventory dikeluarkan dari perhitungan ratio karean inventory tidak selalu bisa dikonversikan ke dalam bentuk cash dalam waktu dekat atau dengan value yang tertera di pembukuan perusahaan. Contoh : inventory berupa material MRO tidak memiliki nilai yang sama jika dijual kembali, bahkan kadang hanya bisa dijual dengan cara obral bahkan sebagai barang scrap. Contoh kedua, inventory Finish Goods, kadang kala sudah tidak bernilai karena material sudah rusak, tidak laku di pasaran (dead stock), atau expired dan belum terbukukan sebagai write off.

Karena working capital menunjukkan kemampuan perusahaan menjalankan daily operation, muncul ilmu management working capital. Manajemen working capital fokus pada pengaturan hubungan antara current asset dan current liabilities. Termasuk perhitungan working capital cycle days, karena working capital cycle yang tinggi berarti perusahaan membutuhkan bantuan financing dari bank (akan ada bunga yang harus dibayar) atau mengurangi jumlah kas (perusahaan kehilangan opportunity mendapatkan bunga/cost of money).

Contoh perhitungan working capital cycle days : perusahaan memiliki waktu 30 hari untuk pembayaran account payable ke supplier, dan membutuhkan waktu 60 hari untuk menerima pembayaran dari customer. Maka working capital cycle time perusahaan tersebut adalah 30 hari, dan biaya atau pengeluaran perushaan selama 30 hari tersebut diperoleh dari pinjaman bank atau pengurangan jumlah kas/deposito.

 
1 Comment

Posted by on July 2, 2014 in EDISI KULIAH, MY OWN

 

One response to “Working Capital

  1. firman

    September 25, 2014 at 11:55 am

    pinter tenan mbak titin iki rek…….

     

Leave a comment