RSS

Diving with PADI @Matano Lake

27 Jun

Finally, i took diving training after had regular swimming activities in last 2 months. Jadi, mulai training per tanggal 24-26 Juni 2011. Training open water diving yang merupakan kerjasama antara FES (Fire Emergency Rescue-PT INCO) dengan PADI.

First Day: ternyata diving tidak gampang ya… maksudnya ada teknik-teknik yang wajib dipelajari, diingat dan dikuasai selama di dalam air, walaupun itu baru di kedalaman 1 meter. Pertama, susah sekali menggunakan fin, pas mau berdiri, pas mau muter, pas berenang, susah… kedua, gerakan kaki, karena terbiasa gaya kodok dan gaya bebas yang hanya bisa kulakukan dengan menghentak-hentakkan kaki tanpa aturan, jadi saat harus teratur dan berirama agar dapat power dari fin, aku kelabakan. Ketiga, menyesuaikan diri bernafas di regulator dengan tenang, dalam, dan panjang, (mungkin karena kesalahan awal saat menyelam 1 m aku ga sengaja pakai snorkel, sehingga saat menggunakan regulator jadi sedikit parno kalau-kalau yang kuhirup adalah air, bukan udara), keempat BCD-nya ke-gede-an.. waaaaa… bahuku jadi sedikit sakit dan ga balance karena kadang-kadang tabungnya miring ke kiri atau miring ke kanan. tangan mesti selalu siaga di bahu buat jaga keseimbangan, keempat melakukan pernafasan perut agar bisa mendapatkan netral bouyancy, kelima mask-ku bukan prescription rabun jauh sehingga daya pandang berkurang cukup signifikan dan terakhir rasa dingin karena kehilangan panas sementara aku ga memakai wet suit yang tebal. Ampun dah, banyak banget list yang mesti diimprove.. 🙂

Walaupun begitu, di hari pertama, aku sudah dapat teknik BWRAF (Begin With Review And Friend). BWRAF sebenarnya adalah kepanjangan dari BCD, Weight, Release, Air, dan Final okay. Jadi setelah SCUBA atau Self Contained Underwater Breathing Apparatus selesai dirakit sendiri, sebelum digunakan harus dilakukan pengecekan kembali dengan buddy diving atau partner menyelam. Yang pertama di cek adalah B(ouyoncy) C(ontrol) D(evice), apakah bisa inflation dan deflation, regulator dan octopus apakah berfungsi dengan baik, vest terpasang dengan sempurna, posisi tabung tidak tll tinggi, dan cek pressure tabung. Pengecekan kedua W(eight) atau pemberat apakah sudah dipakai sesuai kebutuhan (aku menggunakan 4 pounds). Pengecekan ketiga R(elease), pastikan weight bisa dilepas dengan satu tangan, jika menggunakan belt pastikan terpasang di sebelah kiri, jika menggunakan weight integrated (pemberat dikantongi di vest), pastikan bisa dilepas dengan satu tarikan. Pengecekan keempat adalah A(ir), pastikan regulator dan octopus bisa digunakan dengan mencoba bernafas lewat mulut dengan kedua alat tersebut, dan terakhir F(inal Okay), yuuukkk kita nyelam.. Hehehe

Ngareeepp banget diajak langsung nyelam, padahal masih banyak teori dan praktek yang harus dicoba selama menyelam atau jika sesuatu yang tidak normal terjadi. Misalnya situasi jika mask, regulator, BCD, atau belt terlepas, mask kemasukan air, mengatur bouyancy melalui pernafasan, neutral bouyancy, terakhir cara equilibrium tekanan agar telinga dan sinus tidak sakit.

Banyak juga yang dipelajari di 2 jam pertama ya.. Siap-siap full day training hari kedua. Pastinya dimulai dengan briefing dan rencana penyelaman pertama sedalam 12 meter. Visibility 10-15 m, dan entry dari dock (BCD half inflation, lihat di bawah apakah aman dan tidak ada orang atau benda yang menghalangi, pandangan lurus ke horison, tangan kanan memegang mask, tangan kiri memegang belt, dan melangkah dengan lebar), setelah muncul di permukaan inflate BCD, beri tanda ok dan menjauh dari dock karena yang lain akan terjun juga.

My first diving, ga bakal lupa walau kita-kita bikin lumpur di bawah danau pada naik karena belum menguasai netral bouyancy dengan sempurna. Untuk melakukan penyelaman harus mengikuti prosedur SORTD (Signal, Orientatian, Regulator, Time, Descend or Deflate). Selalu ingat untuk equilibrium telinga sesering mungkin, karena trust me, it hurt a lot when you feel Squeze, parahnya lagi jika terlambat equilibrium dan dipaksakan dengan melewatkan udara ke telinga, telinga akan makin sakit. Kalau telinga sakit, berhenti, naik sedikit untuk mengurangi tekanan, baru coba equilibrium lagi dan tidak pernah lupa dengan golden rule diving “never hold your breath”. Hari kedua ditutup dengan test jika udara habis dan harus menggunakan octopus buddy, setelah tiba dipermukaan harus inflate BCD secara manual, test jika buddy panik dan berusaha menggapai/memanjat kita, menolong buddy yang over exhausted, dan uji coba Cesa, yaitu jika udara habis dan kita tidak menemukan buddy untuk minta tolong, maka dengan nafas terakhir harus bisa naik tanpa menahan nafas (dipastikan dnegan mengucapkan aaaaa atau iiiii, sehinggal udara tetap mengalir dari mulut) dan inflate BCD secara manual begitu tiba di permukaan.

Hari ketiga, kita naik raft dan diving di Pulo. Praktek Cesa, nyelam 18 meter selama 45 menit, plus 10 meter selama 35 menit, belajar membaca tabel kandungan Nitrogen, mengisi log book, masuk gua kecil yang di dunia diving dinamakan cavern karena pintu keluar masih terlihat, dan memantapkan fin pivot dan neutral bouyancy.

Certified open water diving-pun tercapai. Kartu certified-nya baru jadi 1-2 bulan lagi, jadi diberi kartu sementara. tapi Kalau oneday tersesat di Bali atau Bunaken atau Wakatobi, sudah bisa diving dengan buddy, ga harus dengan master/professional diver.

 
4 Comments

Posted by on June 27, 2011 in MY OWN

 

Tags: , , , , , ,

4 responses to “Diving with PADI @Matano Lake

  1. Syafrinal Syarien

    July 3, 2011 at 1:33 pm

    Fitriani yang mana ya?
    Di module apa?

    Module open water diver, mungkin kita ga satu kelas, makanya ga kenal, hehe. salam kenal..^_^

     
  2. seli_usel

    August 9, 2011 at 2:43 pm

    thanks for info nya
    semoga berguna ..

     
  3. Kink

    February 28, 2013 at 4:49 pm

    wah susah ya sepertinya..belum pernah diving di danau matano #di mana-mana juga blum :p

     
  4. Tammie

    August 1, 2015 at 2:39 pm

    titinfitriani.com has potential, you can make
    your blog go viral easily using one tricky method. Just search in google:
    Kimting’s Method To Go Viral

     

Leave a comment